Jumat, 30 September 2011

POSISI MENERAN YANG BENAR


       

Posisi Meneran

          Bantu ibu untuk memperoleh posisi yang paling nyaman. Ibu dapat mengubah-ubah posisi secara teratur selama kala II karena hal ini dapat membantu kemajuan persalinan, mencari posisi meneran yang paling efektif dan menjaga sirkulasi utero-plasenter tetap baik.

Macam – macam posisi ibu saat meneran :
ø       Posisi merangkak atau berbaring miring ke kiri
Beberapa ibu merasa bahwa merangkak atau berbaring miring ke kiri (Gambar 1) membuat mereka lebih nyaman dan efektif untuk meneran. Kedua posisi tersebut juga akan membantu perbaikan posisi oksiput yang melintang untuk berputar menjadi posisi oksiput anterior dan dapat membantu penurunan kepala janin lebih dalam ke panggul. Posisi merangkak seringkali membantu ibu mengurangi nyeri punggung saat persalinan. Posisi berbaring ke kiri memudahkan ibu untuk beristirahat diantara kontraksi jika ibu mengalami kelelahan dan juda dapat mengurangi risiko terjadinya laserasi perineum serta meningkatkan oksigenasi bagi bayi.  

Gambar 1 : Merangkak dan berbaring miring ke kiri

ø       Posisi jongkok atau berdiri
Jongkok atau berdiri (Gambar 2) membantu mempercepat kemajuan kala II persalinan dan mengurangi rasa nyeri serta akan membantu dalam penurunan janin dengan bantuan gravitasi bumi untuk menurunkan janin kedalam panggul dan terus turun kedasar panggul. Posisi berjongkok akan memaksimumkan sudut dalam lengkungan Carrus, yang akan memungkinkan bahu besar dapat turun ke rongga panggul dan tidak terhalang (macet) diatas simpisis pubis. Dalam posisi berjongkok ataupun berdiri, seorang ibu bisa lebih mudah mengosongkan kandung kemihnya, dimana kandung kemih yang penuh akan dapat memperlambat penurunan bagian bawah janin.
    
Gambar 2 : Jongkok atau berdiri

ø       Posisi duduk atau setengah duduk
Posisi duduk atau setengah duduk (Gambar 3) dapat memberikan rasa nyaman bagi ibu dan memberikan kemudahan baginya untuk beristirahat di antara kontraksi. Keuntungan dari kedua posiis ini adalah gaya grafitasi untuk membantu ibu melahirkan bayinya.

Gambar 3 : Posisi duduk atau setengah duduk

ø       Posisi terlentang (supine)
Posisi terlentang (Gambar 4) tidak dianjurkan bagi ibu sebab dapat menyebabkan hipotensi karena bobot uterus dan isinya menekan aorta, vena cava inferior serta pembuluh-pembuluh darah lain sehingga menyebabkan suplai darah ke janin menjadi berkurang, dimana akhirnya ibu dapat pingsan dan bayi mengalami fetal distress ataupun anoksia janin. Posisi ini juga menyebabkan waktu persalinan menjadi lebih lama, besar  kemungkinan terjadinya laserasi perineum dan dapat mengakibatkan kerusakan pada syaraf kaki dan punggung

2 komentar: